Sabtu, 02 Agustus 2008

tempo-tempo

Kemarin dulu, seorang tetangga saya bertandang ke rumah. Pa Haji Ili, beliau biasa dipanggil. Bersama bapak dan ibu saya, beliau mengobrol. Saya, hanya seliweran keluar masuk rumah. Sambil lalu saya mendengar beliau mengucapkan frase 'tempo-tempo' di sela-sela kalimatnya. Bapak dan ibu saya tampaknya mengerti, karena obrolan terus berlanjut tanpa interupsi. Tapi saya, belum paham apa arti frase itu. Segan pula berinterupsi di tengah obrolan mereka. Disimpan saja dulu.

Setelah Pa Haji Ili pulang, barulah saya tahu makna frase itu dari orang tua saya. Tempo-tempo sama saja artinya dengan kadang-kadang. Sebuah frase yang dipakai orang betawi tempo dulu. Pikir-pikir, pantas saja saya belum tahu. Bapak dan ibu saya sudah lama tidak terdengar mengucapkan frase itu.
foto: lalat sehari (mayfly) di atas arloji
Tom Murray, 2004